Pentingnya Kesehatan Mental bagi Generasi Muda
Berdasarkan
riset kesehatan dasar yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia, angka prevalensi gangguan jiwa di Indonesia, meningkat secara
signifikan dari 1,7% di 2013 menjadi 7% di 2018. Berbagai faktor bisa jadi
pemicu meningkatnya masalah mental seperti pekerjaan, hubungan dengan keluarga
atau pasangan, serta ujian hidup yang semakin besar.
Untuk
memberikan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental pada generasi muda
Indonesia, MetaMata bekerja sama dengan Conclave Co-Working Space mengadakan
acara sharing session dengan tema “Mental Health: Love,
Healing & Happiness” di Conclave Co-Working Space Panglima Polim Jakarta
Selatan, Sabtu 1 Februari 2020.
Dua
narasumber yang menjadi pembicara dalam acara tersebut yakni Ade Binarko yang
merupakan Founder Sehatmental.id & Lifestyle Indonesia, serta Meity Arianty
seorang psikologis klinis.
Dalam paparannya,
Meity mengingatkan bahwa setiap orang bisa terkena masalah mental karena
peristiwa yang terjadi dalam hidup terutama yang dapat memberikan luka batin
berpotensi memicu gangguan dalam kesehatan mental jika tidak dapat menanganinya
dengan baik. Jika ada masalah, berikan batasan waktu bagi kamu untuk tidak
memikirkan masalah tersebut seperti selama satu/dua jam atau satu hari. Setelah
lewat dari situ kamu bisa kembali ke masalah tersebut untuk menemukan solusi
yang tepat.
Selain itu,
Meity mengatakan bahwa manusia harus bisa hidup bersama emosinya karena
merasakan suatu emosi merupakan hal yang manusiawi. “Hidup harus bersama emosi
tapi jangan berlebihan, Jadi harus bisa memaknai dan merespon emosi, karena
emosi adalah aliran energi yang ada di dalam tubuh manusia” kata Meity.
Di sisi lain,
Ade Binarko berbagi cerita bagaimana dia bisa sembuh dari penyakit mental yang
pernah dia alami dan sekarang membantu orang lain agar bisa sembuh lewat
sehatmental.id. Dia mengatakan “Stress itu normal, tapi kalo terlalu stress itu
gak bagus”.
Setidaknya
saat merasa stress dan ada masalah, Ade menyarankan agar mencoba tersenyum
paling tidak untuk diri sendiri. Dia mengatakan “cobalah tersenyum buat orang
lain, atau paling tidak untuk diri sendiri. Buat senyum kita untuk merubah
dunia paling tidak lingkungan sekitar, bukan dunia yang tersenyum karena
perubahan diri kita”. Ade juga mengingatkan pada para pemuda untuk tetap
memenuhi social life seperti nongkrong, olahraga, tapi
tetaplah menjadi diri sendiri dan lakukan semampunya saja. Tidak perlu mencoba
menjadi orang lain hanya demi mengdapatkan pengakuan atau pujian.
Melihat dari
fenomena sosial di zaman sekarang terutama dunia yang berubah dengan cepat dan
saling terhuhung melalui internet, potensi generasi muda untuk mengalami
masalah mental cukup besar. Berdasarkan pengamatan saya dari berinteraksi,
mendengar, dan membaca curhatan – curhatan teman – teman millennials maupun
generasi z, pemuda sekarang semakin rapuh dan baperan jika ada
suatu masalah atau menghadapi kerasnya hidup.
Jika tidak
sadar akan pentingnya kesehatan mental, masa depan pemuda akan terancam karena
bisa jadi dengan segala potensi yang dimiliki serta mimpi yang mereka punya,
bisa menjadi penghambat jika ada masalah mental yang tidak terselesaikan serta
berlarut dalam waktu yang lama. Kalau sudah begini, Indonesia secara
pembangunan negara pun akan ikut terhambat karena pemuda adalah generasi
penerus bangsa.
Maka dari
itu, jika sudah menunjukan gejala terganggunya kesehatan mental kamu langsung
cari bantuan. Bisa mencari psikolog lewat aplikasi penyedia platform untuk para
dokter di smartphone atau bisa ke komunitas yang bergerak di
bidang kesehatan mental, atau minimal berbagi cerita dengan orang yang benar –
benar kamu percayai.
Sumber : http://rumahmillennials.com
Comments
Post a Comment